
Foto : Pemimpin Hamas Khaled Meshal (foreign policy)
KAIRO - Pemimpin Hamas Khaled Meshal mengatakan, Israel gagal mewujudkan cita-citanya karena gencatan senjata sudah disepakati. Meshal pun berterima kasih pada Mesir dan Iran atas dukungannya terhadap warga Gaza.
"Setelah delapan hari, Allah tetap berada di sisi warga Gaza dan mendorong kami untuk melakukan perlawanan. Israel sudah gagal mewujudkan cita-citanya," ujar Meshal, seperti dikutip AFP, Kamis (22/11/2012).
Meski Meshal merupakan salah seorang pengkritik Presiden Suriah Bashar al-Assad, Meshal turut mengucapkan terima kasihnya pada Iran yang tak lain adalah mitra Suriah. Selama krisis Gaza berlangsung, Negeri Persia menjadi pihak yang selalu mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam menghadapi Israel.
Meshal juga memperingatkan Israel agar tetap berkomitmen untuk menghormati gencatan senjata. Meshal siap mengajak seluruh kelompok bersenjata di Gaza agar menghentikan serangan roketnya ke Israel.
"Bila kalian (Israel) berkomitmen, kami juga. Tapi bila kalian melanggarnya, senapan-senapan ini sudah berada di tangan kami," tegas Meshal.
Pimpinan Hamas itu menyinggung kesepakatan gencatan senjata yang dulu sudah diutarakannya yaitu, pembukaan perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dalam perjanjian gencatan senjata itu, perbatasan harus dibuka guna memudahkan warga Gaza melakukan perdagangan dan beraktivitas.
Seperti diketahui, saat Husni Mubarak menjadi Presiden Mesir, pintu perbatasan itu ditutup dan dijaga ketat. Aktivitas warga Palestina di Gaza sangat dibatasi. Oleh karena itulah, Hamas mengajukan pembukaan wilayah perbatasan dan pencabutan blokade lautan Gaza sebagai syarat dari gencatan senjata.
Di bawah perjanjian gencatan senjata itu, Mesir yang dipimpin oleh Presiden Mohamed Mursi juga akan memainkan peranan penting. Mereka harus memastikan bahwa, kedua pihak yang berseteru tidak akan mengulangi serangannya.(AUL)
"Setelah delapan hari, Allah tetap berada di sisi warga Gaza dan mendorong kami untuk melakukan perlawanan. Israel sudah gagal mewujudkan cita-citanya," ujar Meshal, seperti dikutip AFP, Kamis (22/11/2012).
Meski Meshal merupakan salah seorang pengkritik Presiden Suriah Bashar al-Assad, Meshal turut mengucapkan terima kasihnya pada Iran yang tak lain adalah mitra Suriah. Selama krisis Gaza berlangsung, Negeri Persia menjadi pihak yang selalu mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam menghadapi Israel.
Meshal juga memperingatkan Israel agar tetap berkomitmen untuk menghormati gencatan senjata. Meshal siap mengajak seluruh kelompok bersenjata di Gaza agar menghentikan serangan roketnya ke Israel.
"Bila kalian (Israel) berkomitmen, kami juga. Tapi bila kalian melanggarnya, senapan-senapan ini sudah berada di tangan kami," tegas Meshal.
Pimpinan Hamas itu menyinggung kesepakatan gencatan senjata yang dulu sudah diutarakannya yaitu, pembukaan perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dalam perjanjian gencatan senjata itu, perbatasan harus dibuka guna memudahkan warga Gaza melakukan perdagangan dan beraktivitas.
Seperti diketahui, saat Husni Mubarak menjadi Presiden Mesir, pintu perbatasan itu ditutup dan dijaga ketat. Aktivitas warga Palestina di Gaza sangat dibatasi. Oleh karena itulah, Hamas mengajukan pembukaan wilayah perbatasan dan pencabutan blokade lautan Gaza sebagai syarat dari gencatan senjata.
Di bawah perjanjian gencatan senjata itu, Mesir yang dipimpin oleh Presiden Mohamed Mursi juga akan memainkan peranan penting. Mereka harus memastikan bahwa, kedua pihak yang berseteru tidak akan mengulangi serangannya.(AUL)
0 Response to "Hamas: Israel Gagal Wujudkan Cita-citanya"
Post a Comment