Stasiun Bojonggede Gantikan 'Peran' Stasiun Bogor


Berita SatuBERITASATU.COM - Perbaikan rel yang patah sepenuhnya merupakan tanggung jawab PT KAI.
Para penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang biasa menggunakan KRL tersebut disarankan untuk naik dan turun dari kereta api di Stasiun Bojonggede, Bogor, akibat longsor di Cilebut.
Demikian disampaikan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada Beritasatu.com, tadi malam. “Karena cuma satu jalur itu jadi terpaksa penumpang harus naik dari stasiun terdekat di Bojonggede,” ujar Bambang.
Dia mengatakan, pihak PT Kereta Api Indonesia, selaku operator, sebelumnya melaporkan kepada Kemenhub akan menyelesaikan perbaikan rel dalam waktu dua hari namun melihat kerusakan yang demikian parah, PT KAI membutuhkan waktu lebih lama, hingga seminggu atau lebih, untuk perbaikan.
“Kami belum tahu seberapa besar kerugian tapi semua ini sepenuhnya tanggung jawab PT KAI,” ujarnya.
Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Syarif Budiman, sebelumnya mengatakan kerugian bisa mencapai Rp128 juta per hari karena stasiun tidak beroperasi.
Longsor yang terjadi di antara Stasiun Cilebut dan Bojong Gede tersebut tergolong cukup parah. Karena longsor menyebabkan rel sepanjang 200 meter "menggantung" dan tidak dapat dilalui.
Longsor terjadi Rabu (21/11) saat hujan deras mengguyur wilayah Bogor. Longsor terjadi diantara Stasiun Cilebut dan Bojong tepatnya di KM 45+4/5 (piket 400-500).

Related Posts:

0 Response to "Stasiun Bojonggede Gantikan 'Peran' Stasiun Bogor"

Post a Comment