
Florence Sihombing saat membeli BBM di SPBU
Nama Florence Sihombing
mendadak menjadi terkenal setelah status akun path yang menghina jogja.
Apa sebenarnya alasan Florance membuat status tersebut dan bagaimana
kronologi cerita sebelum melakukan penghinaan yang berujung pelaporan
sejumlah masyarakat yang tidak terima dengan tindakan mahasiswi S2 UGM
tersebut berikut liputanya.
Tulisan status di akun Path atas nama Florence Sihombing yang bernada menghina Yogyakarta ternyata berawal dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pada Rabu (27/8/2014), Florence hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) motornya, Honda Scoopy, di SPBU Lempuyangan. Saat itu, antrean kendaraan, terutama motor, cukup panjang.
Panjangnya antrean kendaraan yang mengular membuat Florence memilih menuju antrean mobil. Deretan mobil ini sedang mengantre mengisi Pertamax. Namun, petugas SPBU kemudian menolak menuangkan BBM nonsubsidi itu ke tangki motor Florence.
“Saat itu, ratusan pengendara motor yang mengantre menyoraki tingkah Florence,” kata Hendra Krisdianto, fotografer Tribun Jogja, yang saat itu berada di SPBU.
Petugas SPBU lantas meminta Florence untuk ikut mengantre dengan kendaraan sejenis bersama pengedara motor lainnya.
Setelah kejadian itu, muncullah tulisan status Florence yang bernada kasar.
“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja,” tulis Florence di akun Path miliknya.
Ia bahkan menyebut tindakan petugas SPBU itu sebagai sebuah bentuk diskriminasi.
“Orang Jogja B******. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus antri di jalur mobil terus enggak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bisa bayar apa. Huh. KZL,” tulis Florence menjawab pertanyaan pemilik akun Rachel.
Florence Sihombing Dilaporkan ke Polisi
Selain terkena bully di media sosial, Florence sihombing juga dilaporkan ke polisi oleh beberapa warga joga pada hari, Kamis (28/8/2014) petang, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) mendatangi Markas Polda DIY untuk melaporkan tindakan pemilik akun Path tersebut karena telah mencemarkan nama baik Yogyakarta.
“Kami ke Mapolda DIY untuk melaporkan Florence Sihombing atas statusnya di media sosial,” tekan Fajar Rianto, Ketua Jati Sura, saat ditemui di Markas Polda DIY, Kamis (28/8/2014) malam.
Fajar menilai, tulisan Florence di media sosial Path telah menghina dan melecehkan warga Yogyakarta. Sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), ketika ada seseorang menulis unsur penghinaan, pelecehan, atau kesusilaan, maka ia dapat diancam secara pidana.
Keputusan LSM Jati Sura melaporkan Florence Sihombing ke Mapolda DIY, lanjut Fajar, untuk menjadikan persoalan tersebut sebagai pembelajaran dalam hal etika menggunakan media sosial.
“Ini sebagai pembelajaran. Jangan semata-mata melampiaskan kekesalannya di media sosial tanpa etika,” tandasnya.
Menurut dia, sampai saat ini belum ada niat baik dari Florence untuk meminta maaf kepada publik atau khususnya masyarakat Yogyakarta terkait tulisannya di media sosial.
Florence Sihombing Akhirnya Meminta Maaf
Setelah mendapatkan berbagai kecaman dan juga di Bully di media sosial akhirnya pelaku penghinaan Jogja melalui akun Path Florence Sihombing meminta maaf kepada warga Yogyakarta.
Melalui surat elektronik yang disampaikan kepada Tribun Jogja, ia mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf kepada publik.
“Saya beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path saya. Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya,” tulisnya dalam surat elektronik tersebut.
Selanjutnya, pemilik nama lengkap Florence Sihombing ini juga mengungkapkan permintaan maaf kepada pihak civitas akademika UGM.
“Saya juga meminta maaf kepada pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen, dan segenap akademisi FH UGM, meski saya tidak pernah membawa-bawa nama UGM. Saya tidak tahu siapa-siapa saja oknum tidak bertanggung jawab yang telah mendramatisir dan menyebarluaskan status Path saya, identitas, dan kontak saya dan teman-teman saya,” ujarnya lagi.
Sumber : http://www.aktualpost.com/2014/08/29/27379/kronologi-dan-penyebab-florence-sihombing-menghina-jogja-di-akun-pathnya/
Tulisan status di akun Path atas nama Florence Sihombing yang bernada menghina Yogyakarta ternyata berawal dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pada Rabu (27/8/2014), Florence hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) motornya, Honda Scoopy, di SPBU Lempuyangan. Saat itu, antrean kendaraan, terutama motor, cukup panjang.
Panjangnya antrean kendaraan yang mengular membuat Florence memilih menuju antrean mobil. Deretan mobil ini sedang mengantre mengisi Pertamax. Namun, petugas SPBU kemudian menolak menuangkan BBM nonsubsidi itu ke tangki motor Florence.
“Saat itu, ratusan pengendara motor yang mengantre menyoraki tingkah Florence,” kata Hendra Krisdianto, fotografer Tribun Jogja, yang saat itu berada di SPBU.
Petugas SPBU lantas meminta Florence untuk ikut mengantre dengan kendaraan sejenis bersama pengedara motor lainnya.
Setelah kejadian itu, muncullah tulisan status Florence yang bernada kasar.
“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja,” tulis Florence di akun Path miliknya.
Ia bahkan menyebut tindakan petugas SPBU itu sebagai sebuah bentuk diskriminasi.
“Orang Jogja B******. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus antri di jalur mobil terus enggak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bisa bayar apa. Huh. KZL,” tulis Florence menjawab pertanyaan pemilik akun Rachel.
Florence Sihombing Dilaporkan ke Polisi
Selain terkena bully di media sosial, Florence sihombing juga dilaporkan ke polisi oleh beberapa warga joga pada hari, Kamis (28/8/2014) petang, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) mendatangi Markas Polda DIY untuk melaporkan tindakan pemilik akun Path tersebut karena telah mencemarkan nama baik Yogyakarta.
“Kami ke Mapolda DIY untuk melaporkan Florence Sihombing atas statusnya di media sosial,” tekan Fajar Rianto, Ketua Jati Sura, saat ditemui di Markas Polda DIY, Kamis (28/8/2014) malam.
Fajar menilai, tulisan Florence di media sosial Path telah menghina dan melecehkan warga Yogyakarta. Sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), ketika ada seseorang menulis unsur penghinaan, pelecehan, atau kesusilaan, maka ia dapat diancam secara pidana.
Keputusan LSM Jati Sura melaporkan Florence Sihombing ke Mapolda DIY, lanjut Fajar, untuk menjadikan persoalan tersebut sebagai pembelajaran dalam hal etika menggunakan media sosial.
“Ini sebagai pembelajaran. Jangan semata-mata melampiaskan kekesalannya di media sosial tanpa etika,” tandasnya.
Menurut dia, sampai saat ini belum ada niat baik dari Florence untuk meminta maaf kepada publik atau khususnya masyarakat Yogyakarta terkait tulisannya di media sosial.
Florence Sihombing Akhirnya Meminta Maaf
Setelah mendapatkan berbagai kecaman dan juga di Bully di media sosial akhirnya pelaku penghinaan Jogja melalui akun Path Florence Sihombing meminta maaf kepada warga Yogyakarta.
Melalui surat elektronik yang disampaikan kepada Tribun Jogja, ia mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf kepada publik.
“Saya beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path saya. Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya,” tulisnya dalam surat elektronik tersebut.
Selanjutnya, pemilik nama lengkap Florence Sihombing ini juga mengungkapkan permintaan maaf kepada pihak civitas akademika UGM.
“Saya juga meminta maaf kepada pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen, dan segenap akademisi FH UGM, meski saya tidak pernah membawa-bawa nama UGM. Saya tidak tahu siapa-siapa saja oknum tidak bertanggung jawab yang telah mendramatisir dan menyebarluaskan status Path saya, identitas, dan kontak saya dan teman-teman saya,” ujarnya lagi.
Sumber : http://www.aktualpost.com/2014/08/29/27379/kronologi-dan-penyebab-florence-sihombing-menghina-jogja-di-akun-pathnya/